Arab Saudi telah memberikan izin untuk penerbitan dokumen internasionalnya bagi jemaah umrah dari Indonesia. Dengan begitu perjalanan umrah telah dibuka kembali. Per kemarin penerbangan umrah dibuka lagi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) untuk pertama kalinya sejak ditutup pada bulan Februari yang lalu. Adapun, keberangkatan perdana jamaah umrah dari Indonesia sudah dimulai per pukul 10.45 WIB di Bandara Soetta. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyambut baik telah dibukanya kembali penerbangan umrah dari Indonesia oleh Pemerintah Arab Saudi. Dia mengimbau semua pihak dapat menjalankan dan menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin.
“Kami turut senang dengan dibukanya kembali penerbangan umrah dari Indonesia. Kami meminta para jemaah tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan saat menggunakan pesawat maupun saat beribadah. Semoga ibadahnya mabrur dan tetap sehat,” kata Budi Karya, dalam keterangannya, Minggu (1/11/2020).
Budi Karya menjelaskan pemerintah Arab Saudi saat ini telah memberlakukan pemberian alokasi dokumen internasional umrah saat dalam sistem e-umroh. Hal ini berlaku untuk semua negara asal jemaah yang disinggahi maskapai tersebut seperti di Timur Tengah, Eropa, Amerika Serikat, Asia, dan Afrika.Berdasarkan informasi dari Atase Perhubungan Indonesia di Jeddah, untuk sementara yang diizinkan membawa jemaah umrah adalah maskapai asal Arab Saudi yaitu Saudi Airlines.
Langkah ini sebagai uji coba Pemerintah Arab Saudi untuk mempermudah kontrol pemberlakuan protokol kesehatan. Uji coba dilakukan selama November-Desember. Data PT Angkasa Pura II (Persero) mencatat jemaah umrah asal Indonesia yang ikut di dalam penerbangan dengan pesawat berbadan lebar (wide body) Boeing 777-300 berjumlah 253 orang dengan pesawat Saudia nomor penerbangan SV 817 rute Jakarta-Jeddah dengan jadwal keberangkatan pukul 10.45 WIB dan landing 16.30 waktu setempat. President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan calon jemaah umrah dipastikan ikut menjalani protokol kesehatan di Bandara Soetta sebelum berangkat ke Tanah Suci.
“Protokol kesehatan itu salah satunya pemeriksaan hasil PCR Test yang berlaku tidak lebih dari 72 jam sebelum waktu pemberangkatan,” kata Awaluddin dalam keterangannya. PT Angkasa Pura II menerapkan protokol kesehatan dengan konsep Biosafety dan Biosecurity Management sebagai upaya menciptakan bandara yang aman, sehat dan higienis. Hal itu, sejalan dengan inisiatif Travel Corridor Arrangement (TCA) yang dinisiasikan oleh pemerintah Indonesia dengan negara-negara tersebut. Adapun Bandara Soetta sebagai pintu utama Indonesia, juga telah menjalin konektivitas khusus di tengah pandemi ini dengan bandara di beberapa negara, mulai dari Uni Emirat Arab, Korea Selatan, China dan Singapura.
Sumber : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5237461/umrah-dibuka-lagi-253-jemaah-terbang-ke-tanah-suci/2