Peluang untuk mendapatkan untung hingga miliaran rupiah sudah bukan wacana bagi pemilik biro travel umroh dan haji. Jelas saja, pangsa pasar usaha biro travel ini adalah umat Muslim. Dan Indonesia adalah negara dengan populasi umat Muslim terbesar di dunia. Sudah untung, ibadah juga loh memberangkatkan orang ke Tanah Suci. Kali ini, kita mau bahas soal bisnis travel umroh. Biro travel umroh ini beda loh sama haji. Untungnya memang lebih kecil dari haji, tapi perputarannya cepat. Prospeknya cerah sekali buat masa depan. Satu lagi alasan kenapa kamu harus mulai dengan travel umroh dulu adalah karena salah satu syarat untuk bisa jadi penyelenggara travel haji adalah kamu sudah pernah menyelenggarakan paket umroh. Meski berprospek cerah, mendirikan bisnis travel umroh bukan hal yang sederhana. Berikut sejumlah hal yang wajib diperhatikan sebelum mendirikan bisnis travel umroh.
1. Modal Sewa kantor
Banyak kisah sukses biro travel umroh di media yang menyebutkan kalau usaha ini bisa dimulai dengan modal Rp 50 jutaan. Tapi jangan salah, modal itu digunakan untuk sewa kantor dan biaya operasional aja.
2. Legalitas dan perizinan
Legalitas ini penting karena bisnis yang akan kamu jalankan gak kayak jualan kacang goreng. Kamu bakal membantu orang terbang ke negara lain. Biro travel umroh yang baik adalah yang memiliki surat izin resmi. Sebagaimana dengan Madinah Iman Wisata yang sudah memiliki Izin Kemenag SK Umroh No 262 Tahun 2018 dan Sk Haji Khusus No 234 Tahun 2018. Dengan demikian calon jamaah bakalan percaya dengan biro yang akan menjalankan agenda perjalanan umroh maupun haji mereka. Apalagi sekarang ini setiap biro harus terdaftar di aplikasi SIPATUH. Sistem Informasi Pengawasan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (SIPATUH) adalah layanan berbasis elektronik (web dan mobile) yang dikembangkan Kementerian Agama. Keberadaan aplikasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengawasan terhadap penyelenggaraan perjalanan ibadah umrah dan haji khusus.
Legalitas yang kamu perlukan, antara lain badan hukum, surat izin usaha perdagangan (SIUP), NPWP, tanda daftar perusahaan (TDP), dan izin biro perjalanan wisata dari Kementerian Budaya Pariwisata. Selain itu, kamu juga harus jadi anggota Association The Indonesia Tour and Travel Agencies (ASITA), Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji Khusus (Himpuh) dan International Air Transportation Association (IATA).
Udah gitu doang? Gak dong, kamu masih harus keluar biaya ratusan juta lagi untuk urusan legalitas.
Kamu butuh perizinan dari Kementerian Agama Republik Indonesia untuk mendirikan biro ini. Untuk perizinan umroh, ada persyaratan uang deposit sebesar Rp 100 juta, sedangkan untuk Haji Rp 500 juta.
Belum lagi Anda harus mengeluarkan biaya untuk keperluan
operasional pengurusan dokumen legalitas. Tapi tenang saja, kami punya solusi terbaik untukmu, seperti judul diatas Mau Bisnis Dapet, Ibadah juga Dapet ? Bikin Biro Travel Umroh Saja. Apa tuh maksudnya ? Tidak perlu mengurus legalitas pendirian Perusahaan, tetapi kamu sudah bisa langsung jalan promosi dan memberangkatkan jamaah tanpa harus deposit, dan mengeluarkan biaya yang besar. Jadi intinya, kamu bisa meraih keuntungan maksimal dengan hanya mengeluarkan modal minimal. Wah.. Menarik Bukan? lantas apasih Solusinya? Gampang Klik gambar disamping—>
Hitung-Hitung Keuntungannya
Beda sama penyelenggaraan haji, perjalanan umroh bisa dilakukan berkali-kali dalam setahun. Perputaran modalnya pun lebih besar. Coba lihat ilustrasi keuntungannya penyelenggaraan umroh.
1. Jangan berangkat sebelum terkumpul minimal 12 jamaah
Dengan memberangkatkan 12 orang, otomatis kamu mendapat laba 12 x 3.000.000= Rp 36.000.000.
Selain itu, beli tiket pesawat dalam jumlah banyak sudah pasti lebih murah ketimbang sedikit. Dalam bisnis travel, sudah pasti kamu menjalin kerja sama dengan maskapai penerbangan.
Potongan harga pasti ada kalau kamu membeli tiket dalam jumlah banyak. Kalau bisa memberangkatkan 50 orang dalam satu kloter, kenapa tidak?
2. Usahakan sebulan berangkat 3 kali
Jika laba yang didapat dalam sekali keberangkatan adalah Rp 36.000.000, maka tiga kali berangkat dalam sebulan berarti 3 x Rp 36.000.000 = Rp 108.000.000. Tapi semua harus disesuaikan dengan kemampuan. Jangan memaksakan diri apabila belum sanggup. Ingat lho, bisnis ini adalah bisnis jasa. Kalau sering berangkat tapi pelayanan gak maksimal, yang ada calon jama’ah jadi kapok menggunakan biro travelmu.
3. Wajib punya “orang kepercayaan”
Siapa itu orang kepercayaan? Yang jelas orang ini adalah orang yang handal dalam mengurus Dokumen Internasionalnya jamaah. Usahakan ada dua: satu di Indonesia, dan satu warga lokal Arab Saudi. Tapi cabang tidak perlu khawatir karena itu semua sudah di handle sama Kantor Pusat. Jadi kamu gak repot kalau tiba-tiba ada masalah Dokumen Internasionalnya jamaah yang gak bisa diterbitkan dari Kedutaan Besar Arab Saudi. Mengurus Dokumen Internasionalnya itu bukan hal yang gampang, apalagi jumlahnya banyak. Orang kepercayaan ini sifatnya adalah investasi SDM. Bisa saja kamu ngebajak orang di kantor travel lain dengan iming-iming gaji tinggi. Tapi semuanya harus disesuaikan sama laba bersih yang kamu terima sebagai biro travel.
4. Jalin kerja sama dengan bank untuk dana talangan
Kamu bisa bekerja sama dengan bank untuk menyusun dana talangan calon jamaah umroh. Jadi jamaah bisa berangkat umroh dengan nyicil biayanya ke bank. Selain itu, kamu pun bisa meminta bank untuk mencari calon jamaah. Nanti tinggal kamu atur prosentase keuntungannya sama mereka.
5. Gak usah ngoyo bikin travel haji kalo belum sanggup
Tergiur mendirikan biro travel haji dan umroh? Nanti dulu. Duitnya sudah cukup belum? Lakoni dulu umroh, sembari nabung untuk bikin cabang travel Umroh dan Haji.
6. Bangun website biro travelmu
Zaman sekarang apapun harus bisa dicari di internet, termasuk biro travel yang kamu kelola.( red : umrohterbaik.com ) Jangan sampai lupa untuk bikin website biro travelmu. Gunakan desain website yang sederhana dan tidak membingungkan para pengunjung web. Kalau mau lebih keren lagi, sediakan artikel-artikel seputar edukasi haji dan umroh di websitemu.
7. Lakukan promo di media sosial
Gunakan media sosial seperti Facebook atau Instagram untuk mempromosikan biro travel haji dan umroh yang kamu kelola. Buatlah konten iklan yang menarik, dan tentukan target pasarmu dengan baik dan spesifik.
Dan pastikan, kamu mempekerjakan seorang admin yang mengurus akun media sosialmu. Media sosial akan menjadi sarana berkomunikasi dengan para calon pelanggan. Jangan sampai ada chat yang dicuekin, kecuali spam.
8. Garap pasar menengah ke atas
Mau untung banyak? Garap pasar menengah atas dong. Bikin paket yang harganya menarik dengan pelayanan bintang 5 atau Umroh Madinah Royal. Ini tantangan lho. Tapi kalau kamu berhasil, dijamin cepat balik modal deh. Kuncinya cuma satu: riset, riset dan riset. Lakukan riset calon jamaah terhadap harga dan pelayanan yang mereka inginkan. Kalau kamu sudah tahu apa yang mereka mau, kamu tahu apa yang harus kamu lakukan.
Simulasi Bisnis 1 Tahun
Setelah tahu tipsnya, ayo kita lihat ilustrasi prospeknya dalam satu tahun. Ini masih ilustrasi kasar ya.
Keuntungan pemberangkatan 1 rombongan: 3.000.000 x 12 jamaah = 36.000.000
Keuntungan pemberangkatan 3x dalam sebulan = 36.000.000 x 3 Kali = 108.000.000
Keuntungan dalam semusim jika rutin 3x sebulan berangkat = 108.000.000 x 8 Bulan = Rp 864.000.000
Wow !!! Tapi itu belum dipotong sama biaya operasional kantor, gaji karyawan, promosi, pajak dan cicilan utang yang harus dibayar ke bank (kalau ada). Kamu harus pertimbangkan pengeluarannya lho.
Dan kalau kamu bisa berangkatkan lebih dari 12 orang dalam satu rombongan, pasti lebih besar lagi untungnya.
Intinya adalah jangan patah semangat. Lakukan perhitungan yang baik dan jalankan. Mengutip kata mutiara dari Bob Sadino, “Bisnis yang baik adalah bisnis yang dijalankan.” So, jalankan bisnismu, jangan cuma jadi angan-angan!